Yang Mengikuti Blog ini :

05 September 2009

KELEBIHAN SEDEKAH DAN INFAQ

Tulisan ini disarikan dari kitab Zakat Mal
Penulis: Allamah Muhammad Taqi Al-Mudarrisi

DAMPAK SEDEKAH

Rasulullah saw bersabda:

“Sedekah dapat menolak kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)

Beliau juga bersabda:

“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)


Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Mohon datangkan rizki dengan sedekah, barangsiapa yang meyakini hari esok ia akan bersikap dermawan dengan pemberian, sesungguhnya Allah menurunkan pertolongan sesuai dengan kadar hari ini.” (Al-Wasail 6: 255)

SEDEKAH DAN KESEMPURNAAN IMAN

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya.” (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)

TANGAN ALLAH DAN TANGAN PEMBERI

Rasulullah saw bersabda:

“Tangan itu ada tiga: tangan Allah paling atas, berikutnya tangan pemberi, dan tangan peminta paling bawah. Maka berikan karuniamu dan jangan lemahkan dirimu.” (Al-Wasail 6: 263, hadis ke 4)

BERSEKAH WALAUPUN SEDIKIT

Rasulullah saw bersabda:

“Berdekahlah walaupun segantang korma, walaupun sebagian dari segantang, walaupun segenggam korma, walaupun sebiji korma, walaupun separoh korma. Barangsiapa yang belum mendapatkannya maka bersedakahlah dengan ucapan yang baik. Karena sesungguhnya kamu akan menjumpai Allah dan Dia akan bertanya kepadamu: ‘Apakah Aku belum berbuat sesuatu untukmu? Apakah Aku belum menciptakan pendengaran dan penglihatan untukmu? Apakah Aku belum mengkaruniakan padamu harta dan anak? Kamu tentu akan menjawab: Tidak (semuanya sudah). Kemudian Allah swt berfirman: ‘Lihatlah apa yang telah kamu lakukan pada dirimu. Kemudian ia akan melihat apa yang telah ia lakukan, ia melihat ke depan dan ke belakang, ke kanan dan ke kiri. Maka saat itulah ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun yang dapat menjaga wajahnya dari api neraka.” (Al-Wasail 6: 264, hadis ke 1)

SEPOTONG ROTI DAN SEPOTONG DAGING ANAK

Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:

Pernah terjadi musim kemarau panjang menimpa Bani Israil selama beberapa tahun berturut-turut. Saat itu ada seorang ibu memiliki sepotong roti, saat ia akan memakan roti itu datanglah seorang pengemis dan berkata: wahai hamba Allah, aku lapar. Ibu itu berkata: Apakah saatnya zaman seperti ini bersedekah? Kemudian ia mengeluarkan sepotong roti itu dari mulutnya, lalu memberikan pada pengemis itu. Saat itu anaknya sedang mencari kayu bakar di padang pasir, lalu datanglah srigala dan membawa anak itu. Kemudian terdengarlah teriakan, sang ibu terkejut lari ketakutan akan bahaya srigala itu. Saat itulah Allah mengutus malaikat Jibril, lalu ia mengeluarkan anak itu dari mulut srigala dan memberikan pada ibunya. Jibril berkata pada sang ibu: wahai hamba Allah, bukankah kamu sangat ridha? sepotong roti digantikan dengan sepotong daging (keselamatan anakmu).” (Al-Wasail 6: 264, hadis ke 4)

ALLAH YANG MENGAMBIL SEDEKAH

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata bahwa Allah berfirman:

“Untuk menggenggam segala sesuatu Aku mewakilkan kepada selain-Ku kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Lalu Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkannya. Sehingga kelak pada hari kiamat ia akan mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)

AWALI PAGI HARI DENGAN SEDEKAH

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Awali pagi harimu dengan bersedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada seorangpun mukmin yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan itu.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 3)

SEDEKAH PENOLAK BALA’

Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):

Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

SEDEKAH PENYELAMAT DARI KEMATIAN YANG BURUK

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam ‘alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: ‘Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan telah salam atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Lalu Nabi saw bersabda: “Demikian juga jawabanku.” Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Sebelum Rasulullah saw meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: “Letakkan kayu bakarmu.” Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau sebelumnya. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong lagi aku sedekahkan kepada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: “Karena sedekah itu Allah menyelamatkan dia.” Selanjutnya beliau bersabda: “Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

Muhammad bin Muslim berkata: Pada suatu hari aku pernah bersama Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berada di dalam masjid Nabawi, kemudian jatuhlah potongan kayu masjid dan mengenai seseorang tapi tidak membayakannya padahal mengenai kakinya. Kemudian Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Tanyakan padanya apa yang dia amalkan.” Kemudian ia bertanya kepadanya. Ia menjawab: tadi aku keluar rumah dan membawa beberapa buah korma di sakuku, saat aku berjumpa dengan seorang pengemis aku sedekahkan padanya sebuah korma. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Karena sedekah itu Allah menyelamatkanmu.” (Al-Wasail 6: 269, hadis ke 6)

SEDEKAH PENYELAMAT DARI HARI NAHAS

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi.. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat “Al-Su’ud” (bulan berada di manazil Al-Su’ud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su’ud, kemudian kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: “Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata: “Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)

SEDEKAH DI MALAM DAN SIANG HARI

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)

SEDEKAH YANG TERSEMBUNYI

Rasulullah saw bersabda:

“Sedekah yang tersembunyi dapat memadamkan murka Allah swt.” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 1)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa):

“Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan keimanan kepada Allah …, dengan silaturrahim dapat menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma’ruf (kebajikan) dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan…” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)

TANGAN PEMBERI BERSENTUHAN DENGAN TANGAN ALLAH SWT

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Tidak ada sesuatu pun yang paling memberatkan setan daripada bersedekah kepada seorang mukmin. Karena tangannya bersentuhan dengan tangan Allah swt sebelum bersentuhan dengan tangan hamba-Nya.” (Al-Wasail 6: 283, hadis ke 1)

Dikisahkan bahwa Imam Ali Zainal Abidin (sa) mencium tangannya setelah memberikan sedekah. Lalu beliau ditanyai tentangnya. Beliau menjawab: “Karena tangan pemberi bersentuhan dengan tangan Allah sebelum bersentuhan dengan tangan penerimanya.” (Al-Wasail 6: 303, hadis ke 2)

Rasulullah saw bersabda:

“Tidaklah ada sedekah dari seorang mukmin kecuali tangannya bersentuhan dengan tangan Allah sebelum bersentuhan dengan tangan pemintanya. Kemudian beliau membacakan firman Allah swt: ‘Tidakkah mereka mengetahui sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya dan menerima sedekah.” (At-Taubah: 104). (Al-Wasail 6: 303, hadis ke 3)

Rasulullah saw bersabda:

“Bersedekah sepuluh, memberi pinjamanan modal delapan belas, bersilaturrahim pada ikhwan dua puluh, dan silaturahim pada kerabat dua puluh empat.” (Al-Wasail 6: 286, hadis ke 2)

PEMINTA TAK BOLEH DITOLAK

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:

“Berilah peminta-minta walaupun hanya dinaikkan ke atas punggung kuda (numpang naik kendaraan)” (Al-Wasail 6: 290, hadis ke 1)

Beliau juga berkata:

“Sekiranya seorang pemberi mengetahui tentang sesuatu yang ada dalam pemberiannya, niscaya ia tidak akan menolak seorang pun peminta-minta.” (Al-Wasail 6: 290, hadis ke 2)

BERBAGI RASA PERSAUDARAAN

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Sesungguhnya di antara yang sangat ditekankan oleh Allah terhadap hamba-Nya dalam kewajiban adalah tiga hal: Sikap adil seorang mukmin terhadap dirinya sehingga ia tidak meridhai saudaranya kecuali apa yang ia ridhai untuk dirinya, berbagi rasa persaudaraan dalam hartanya, mengingat Allah dalam segala keadaan, tidak hanya bertasbih dan bertahmid kepada Allah tetapi juga menjauhi segala yang diharamkan oleh Allah.” (Al-Wasail 6: 298, hadis ke 1)

JANGAN MENYEBUT-NYEBUT PEMBERIAN

Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai bagiku dan para washiku dari keturunanku juga bagi para pengikut mereka sesudahku: Bersikap sia-sia dalam shalat, berkata kotor dalam puasa, menyebut-nyebut pemberian sesudah bersedekah, mendatangi masjid dalam keadaan junub (hadas), memandang pintu kamar orang lain, dan tertawa di kuburan.” (Al-Wasail 6: 316, hadis ke 4)

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang bersedekah kepada saudaranya kemudian menyebut-nyebut pemberiannya, maka Allah membatalkan amalnya, dan menetapkan bebannya serta tidak berterima kasih atas usaha.” Kemudian beliau bersabda bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman: “Aku mengharamkan surga atas orang yang menyebut-nyebut pemberiannya, orang yang bakhil, dan mengadu-domba (namimah). Ingatlah, barangsiapa yang bersedekah dengan suatu sedekah, maka baginya timbangan setiap dirham seperti gunung Uhud dalam hal kenikmatan surga. Barangsiapa yang berjalan untuk mengantarkan sedekah kepada orang yang membutuhkan, maka baginya juga pahala seperti pahala yang memberi tanpa sedikit pun mengurangi pahalanya.” (Al-Wasail 6: 316, hadis ke 5)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Barangsiapa yang berbuat kebajikan kepada seorang mukmin kemudian menyakiti dengan ucapan atau menyebut-nyebut pemberiannya, maka Allah membatalkan sedekahnya.” (Al-Wasail 6: 317, hadis ke 9)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Orang yang beriman memiliki empat tanda: wajahnya berseri-seri, lisannya lembut, hatinya penyayang, dan tangannya pemberi.” (Al-Wasail 6: 321, hadis ke 2)

BERBUATLAH KEBAJIKAN

Rasulullah saw bersabda:

“Setiap kebajikan itu sedekah.” (Al-Wasail 6: 321, hadis ke 1)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) menjelaskan tentang firman Allah swt surat An-Nisa’ 114:

“Tidak ada kebaikan dalam bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat yang ma’ruf, atau mendamaikan di antara manusia.” Beliau berkata: yang dimaksud dengan berbuat yang ma’ruf adalah memberi qiradh (pinjaman modal dengan bagi hasil).” (Al-Wasail 6: 321, hadis ke 2)

MEMBERI MAKANAN

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mencintai orang yang memberi makan … (Al-Wasail 6: 328, hadis ke 2)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Di antara amal yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla adalah mengenyangkan orang mukmin yang lapar, atau meringankan deritanya atau menunaikan hutangnya.” (Al-Wasail 6: 328, hadis ke 3)

SEDEKAH DAN KEJERNIHAN IMAN

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Sebaik-baik kalian adalah kalian yang dermawan dan seburuk-buruk kalian adalah kalian yang bakhil. Barangsiapa yang ingin jernih imannya, maka bersedekalah pada saudaranya dan berusaha memenuhi kebutuhannya. Sesungguhnya orang yang bersedekah pada saudaranya ia dicintai oleh Yang Maha Pengasih, dan saat yang sama mengusir setan, selamat dari neraka dan masuk surga.” Kemudian beliau berkata kepada Jamil: Wahai Jamil, sampaikan hal ini kepada sahabat-sahabatmu yang mulia! Jamil bertanya: Siapakah sahabat-sahabatku yang mulia? Beliau menjawab: “Mereka yang berbuat kebajikan (bersedekah) kepada saudara-saudaranya dalam kesulitan dan kemudahan.” (Al-Wasail 6: 332, hadis ke 2)


Read More Tulisan ini disarikan dari kitab Zakat Mal
Penulis: Allamah Muhammad Taqi Al-Mudarrisi

DAMPAK SEDEKAH

Rasulullah saw bersabda:

“Sedekah dapat menolak kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)

Beliau juga bersabda:

“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)


Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Mohon datangkan rizki dengan sedekah, barangsiapa yang meyakini hari esok ia akan bersikap dermawan dengan pemberian, sesungguhnya Allah menurunkan pertolongan sesuai dengan kadar hari ini.” (Al-Wasail 6: 255)

SEDEKAH DAN KESEMPURNAAN IMAN

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya.” (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)

TANGAN ALLAH DAN TANGAN PEMBERI

Rasulullah saw bersabda:

“Tangan itu ada tiga: tangan Allah paling atas, berikutnya tangan pemberi, dan tangan peminta paling bawah. Maka berikan karuniamu dan jangan lemahkan dirimu.” (Al-Wasail 6: 263, hadis ke 4)

BERSEKAH WALAUPUN SEDIKIT

Rasulullah saw bersabda:

“Berdekahlah walaupun segantang korma, walaupun sebagian dari segantang, walaupun segenggam korma, walaupun sebiji korma, walaupun separoh korma. Barangsiapa yang belum mendapatkannya maka bersedakahlah dengan ucapan yang baik. Karena sesungguhnya kamu akan menjumpai Allah dan Dia akan bertanya kepadamu: ‘Apakah Aku belum berbuat sesuatu untukmu? Apakah Aku belum menciptakan pendengaran dan penglihatan untukmu? Apakah Aku belum mengkaruniakan padamu harta dan anak? Kamu tentu akan menjawab: Tidak (semuanya sudah). Kemudian Allah swt berfirman: ‘Lihatlah apa yang telah kamu lakukan pada dirimu. Kemudian ia akan melihat apa yang telah ia lakukan, ia melihat ke depan dan ke belakang, ke kanan dan ke kiri. Maka saat itulah ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun yang dapat menjaga wajahnya dari api neraka.” (Al-Wasail 6: 264, hadis ke 1)

SEPOTONG ROTI DAN SEPOTONG DAGING ANAK

Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:

Pernah terjadi musim kemarau panjang menimpa Bani Israil selama beberapa tahun berturut-turut. Saat itu ada seorang ibu memiliki sepotong roti, saat ia akan memakan roti itu datanglah seorang pengemis dan berkata: wahai hamba Allah, aku lapar. Ibu itu berkata: Apakah saatnya zaman seperti ini bersedekah? Kemudian ia mengeluarkan sepotong roti itu dari mulutnya, lalu memberikan pada pengemis itu. Saat itu anaknya sedang mencari kayu bakar di padang pasir, lalu datanglah srigala dan membawa anak itu. Kemudian terdengarlah teriakan, sang ibu terkejut lari ketakutan akan bahaya srigala itu. Saat itulah Allah mengutus malaikat Jibril, lalu ia mengeluarkan anak itu dari mulut srigala dan memberikan pada ibunya. Jibril berkata pada sang ibu: wahai hamba Allah, bukankah kamu sangat ridha? sepotong roti digantikan dengan sepotong daging (keselamatan anakmu).” (Al-Wasail 6: 264, hadis ke 4)

ALLAH YANG MENGAMBIL SEDEKAH

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata bahwa Allah berfirman:

“Untuk menggenggam segala sesuatu Aku mewakilkan kepada selain-Ku kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Lalu Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkannya. Sehingga kelak pada hari kiamat ia akan mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)

AWALI PAGI HARI DENGAN SEDEKAH

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Awali pagi harimu dengan bersedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada seorangpun mukmin yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan itu.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 3)

SEDEKAH PENOLAK BALA’

Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):

Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

SEDEKAH PENYELAMAT DARI KEMATIAN YANG BURUK

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam ‘alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: ‘Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan telah salam atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Lalu Nabi saw bersabda: “Demikian juga jawabanku.” Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Sebelum Rasulullah saw meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: “Letakkan kayu bakarmu.” Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau sebelumnya. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong lagi aku sedekahkan kepada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: “Karena sedekah itu Allah menyelamatkan dia.” Selanjutnya beliau bersabda: “Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

Muhammad bin Muslim berkata: Pada suatu hari aku pernah bersama Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berada di dalam masjid Nabawi, kemudian jatuhlah potongan kayu masjid dan mengenai seseorang tapi tidak membayakannya padahal mengenai kakinya. Kemudian Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Tanyakan padanya apa yang dia amalkan.” Kemudian ia bertanya kepadanya. Ia menjawab: tadi aku keluar rumah dan membawa beberapa buah korma di sakuku, saat aku berjumpa dengan seorang pengemis aku sedekahkan padanya sebuah korma. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Karena sedekah itu Allah menyelamatkanmu.” (Al-Wasail 6: 269, hadis ke 6)

SEDEKAH PENYELAMAT DARI HARI NAHAS

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi.. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat “Al-Su’ud” (bulan berada di manazil Al-Su’ud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su’ud, kemudian kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: “Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata: “Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)

SEDEKAH DI MALAM DAN SIANG HARI

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)

SEDEKAH YANG TERSEMBUNYI

Rasulullah saw bersabda:

“Sedekah yang tersembunyi dapat memadamkan murka Allah swt.” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 1)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa):

“Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan keimanan kepada Allah …, dengan silaturrahim dapat menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma’ruf (kebajikan) dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan…” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)

TANGAN PEMBERI BERSENTUHAN DENGAN TANGAN ALLAH SWT

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Tidak ada sesuatu pun yang paling memberatkan setan daripada bersedekah kepada seorang mukmin. Karena tangannya bersentuhan dengan tangan Allah swt sebelum bersentuhan dengan tangan hamba-Nya.” (Al-Wasail 6: 283, hadis ke 1)

Dikisahkan bahwa Imam Ali Zainal Abidin (sa) mencium tangannya setelah memberikan sedekah. Lalu beliau ditanyai tentangnya. Beliau menjawab: “Karena tangan pemberi bersentuhan dengan tangan Allah sebelum bersentuhan dengan tangan penerimanya.” (Al-Wasail 6: 303, hadis ke 2)

Rasulullah saw bersabda:

“Tidaklah ada sedekah dari seorang mukmin kecuali tangannya bersentuhan dengan tangan Allah sebelum bersentuhan dengan tangan pemintanya. Kemudian beliau membacakan firman Allah swt: ‘Tidakkah mereka mengetahui sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya dan menerima sedekah.” (At-Taubah: 104). (Al-Wasail 6: 303, hadis ke 3)

Rasulullah saw bersabda:

“Bersedekah sepuluh, memberi pinjamanan modal delapan belas, bersilaturrahim pada ikhwan dua puluh, dan silaturahim pada kerabat dua puluh empat.” (Al-Wasail 6: 286, hadis ke 2)

PEMINTA TAK BOLEH DITOLAK

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:

“Berilah peminta-minta walaupun hanya dinaikkan ke atas punggung kuda (numpang naik kendaraan)” (Al-Wasail 6: 290, hadis ke 1)

Beliau juga berkata:

“Sekiranya seorang pemberi mengetahui tentang sesuatu yang ada dalam pemberiannya, niscaya ia tidak akan menolak seorang pun peminta-minta.” (Al-Wasail 6: 290, hadis ke 2)

BERBAGI RASA PERSAUDARAAN

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Sesungguhnya di antara yang sangat ditekankan oleh Allah terhadap hamba-Nya dalam kewajiban adalah tiga hal: Sikap adil seorang mukmin terhadap dirinya sehingga ia tidak meridhai saudaranya kecuali apa yang ia ridhai untuk dirinya, berbagi rasa persaudaraan dalam hartanya, mengingat Allah dalam segala keadaan, tidak hanya bertasbih dan bertahmid kepada Allah tetapi juga menjauhi segala yang diharamkan oleh Allah.” (Al-Wasail 6: 298, hadis ke 1)

JANGAN MENYEBUT-NYEBUT PEMBERIAN

Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai bagiku dan para washiku dari keturunanku juga bagi para pengikut mereka sesudahku: Bersikap sia-sia dalam shalat, berkata kotor dalam puasa, menyebut-nyebut pemberian sesudah bersedekah, mendatangi masjid dalam keadaan junub (hadas), memandang pintu kamar orang lain, dan tertawa di kuburan.” (Al-Wasail 6: 316, hadis ke 4)

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang bersedekah kepada saudaranya kemudian menyebut-nyebut pemberiannya, maka Allah membatalkan amalnya, dan menetapkan bebannya serta tidak berterima kasih atas usaha.” Kemudian beliau bersabda bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman: “Aku mengharamkan surga atas orang yang menyebut-nyebut pemberiannya, orang yang bakhil, dan mengadu-domba (namimah). Ingatlah, barangsiapa yang bersedekah dengan suatu sedekah, maka baginya timbangan setiap dirham seperti gunung Uhud dalam hal kenikmatan surga. Barangsiapa yang berjalan untuk mengantarkan sedekah kepada orang yang membutuhkan, maka baginya juga pahala seperti pahala yang memberi tanpa sedikit pun mengurangi pahalanya.” (Al-Wasail 6: 316, hadis ke 5)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Barangsiapa yang berbuat kebajikan kepada seorang mukmin kemudian menyakiti dengan ucapan atau menyebut-nyebut pemberiannya, maka Allah membatalkan sedekahnya.” (Al-Wasail 6: 317, hadis ke 9)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Orang yang beriman memiliki empat tanda: wajahnya berseri-seri, lisannya lembut, hatinya penyayang, dan tangannya pemberi.” (Al-Wasail 6: 321, hadis ke 2)

BERBUATLAH KEBAJIKAN

Rasulullah saw bersabda:

“Setiap kebajikan itu sedekah.” (Al-Wasail 6: 321, hadis ke 1)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) menjelaskan tentang firman Allah swt surat An-Nisa’ 114:

“Tidak ada kebaikan dalam bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat yang ma’ruf, atau mendamaikan di antara manusia.” Beliau berkata: yang dimaksud dengan berbuat yang ma’ruf adalah memberi qiradh (pinjaman modal dengan bagi hasil).” (Al-Wasail 6: 321, hadis ke 2)

MEMBERI MAKANAN

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mencintai orang yang memberi makan … (Al-Wasail 6: 328, hadis ke 2)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Di antara amal yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla adalah mengenyangkan orang mukmin yang lapar, atau meringankan deritanya atau menunaikan hutangnya.” (Al-Wasail 6: 328, hadis ke 3)

SEDEKAH DAN KEJERNIHAN IMAN

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Sebaik-baik kalian adalah kalian yang dermawan dan seburuk-buruk kalian adalah kalian yang bakhil. Barangsiapa yang ingin jernih imannya, maka bersedekalah pada saudaranya dan berusaha memenuhi kebutuhannya. Sesungguhnya orang yang bersedekah pada saudaranya ia dicintai oleh Yang Maha Pengasih, dan saat yang sama mengusir setan, selamat dari neraka dan masuk surga.” Kemudian beliau berkata kepada Jamil: Wahai Jamil, sampaikan hal ini kepada sahabat-sahabatmu yang mulia! Jamil bertanya: Siapakah sahabat-sahabatku yang mulia? Beliau menjawab: “Mereka yang berbuat kebajikan (bersedekah) kepada saudara-saudaranya dalam kesulitan dan kemudahan.” (Al-Wasail 6: 332, hadis ke 2)

04 September 2009

APA ERTINYA UNTUNG SEKARUNG JIKA RUGI SEGUNI

Malam ini kita telah berada pada malam ke 15 Ramadhan. Beerti telah separuh kita berada di dalam bulan Ramadhan pada tahun ini. Secara tidak langsung juga kita telah pun melepasi fasa yang pertama iaitu rahmat dan kini berada di pertengahan fasa kedua iaitu keampunan Allah.

Mungkin ketika ini boleh lah kita membuat muhasabaha tentang amalan yang telah kita lakukan sepanjang lima belas hari yang sudah berlalu. Apakah amalan kebaikan kita melebihi daripada amal kejahatan. Apakah amalan kita sering meningkat dari semasa ke semasa atau tiada sebarang perubahan amalan kita melainkan sama sahaja seperti amalan di bulan - bulan yang lain.

Jangan sampai kita merasakan kita telah berjaya mendapat keuntungan sebanyak sekarung, tetapi bila dinilai kerugian yang kita perolehi pula ialah sebanyak seguni, Tiada ertinya keuntungan sekarung jika ruginya seguni


Read More
Malam ini kita telah berada pada malam ke 15 Ramadhan. Beerti telah separuh kita berada di dalam bulan Ramadhan pada tahun ini. Secara tidak langsung juga kita telah pun melepasi fasa yang pertama iaitu rahmat dan kini berada di pertengahan fasa kedua iaitu keampunan Allah.

Mungkin ketika ini boleh lah kita membuat muhasabaha tentang amalan yang telah kita lakukan sepanjang lima belas hari yang sudah berlalu. Apakah amalan kebaikan kita melebihi daripada amal kejahatan. Apakah amalan kita sering meningkat dari semasa ke semasa atau tiada sebarang perubahan amalan kita melainkan sama sahaja seperti amalan di bulan - bulan yang lain.

Jangan sampai kita merasakan kita telah berjaya mendapat keuntungan sebanyak sekarung, tetapi bila dinilai kerugian yang kita perolehi pula ialah sebanyak seguni, Tiada ertinya keuntungan sekarung jika ruginya seguni

ADUN BAGAN PINANG NS MENINGGAL DUNIA

ADUN BN bagi Bagan Pinang, Negri Sembilan, Azman Mohd Noor meninggal dunia di Seremban hari ini.

Beliau meninggal dunia kerana serangan sakit jantung pada jam 2.30 petang tadi di Pusat Pakar Seremban.

Dalam pilihanraya umum lalu, Azman, 55, menang dengan mendapat 6,430 undi, menewaskan calon PAS, Ramli Ismail.

Dalam pilihanraya umum lalu, DUN Bagan Pinang mempunyai 14,192 pengundi yang 66 peratus Melayu, Cina (10.5%), India (19.9%) dan lain-lain (3.5%).

Ekoran itu, Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) akan mengadakan pilihanraya kecil dalam tempoh 60 hari ini.

Ia merupakan pilihanraya kecil kesembilan selepas pilihanraya umum tahun lalu.

Bagan Pinang merupakan kawasan DUN dalam Parlimen Telok Kemang. Empat lagi DUN dalam parlimen tersebut ialah Chuah, Lukut, Linggi dan Port Dickson.

Dalam pilihanraya umum lalu, Parlimen Telok Kemang dimenangi oleh calon PKR, Datuk Kamarul Baharin Abbas.

Manakala DUN Chuah pula dimenangi oleh PKR, Lukut (DAP), Linggi (BN) dan Port Dickson (PKR).


Read More

ADUN BN bagi Bagan Pinang, Negri Sembilan, Azman Mohd Noor meninggal dunia di Seremban hari ini.

Beliau meninggal dunia kerana serangan sakit jantung pada jam 2.30 petang tadi di Pusat Pakar Seremban.

Dalam pilihanraya umum lalu, Azman, 55, menang dengan mendapat 6,430 undi, menewaskan calon PAS, Ramli Ismail.

Dalam pilihanraya umum lalu, DUN Bagan Pinang mempunyai 14,192 pengundi yang 66 peratus Melayu, Cina (10.5%), India (19.9%) dan lain-lain (3.5%).

Ekoran itu, Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) akan mengadakan pilihanraya kecil dalam tempoh 60 hari ini.

Ia merupakan pilihanraya kecil kesembilan selepas pilihanraya umum tahun lalu.

Bagan Pinang merupakan kawasan DUN dalam Parlimen Telok Kemang. Empat lagi DUN dalam parlimen tersebut ialah Chuah, Lukut, Linggi dan Port Dickson.

Dalam pilihanraya umum lalu, Parlimen Telok Kemang dimenangi oleh calon PKR, Datuk Kamarul Baharin Abbas.

Manakala DUN Chuah pula dimenangi oleh PKR, Lukut (DAP), Linggi (BN) dan Port Dickson (PKR).

31 August 2009

RAHSIA KHUSYU' DALAM SOLAT

Mendorong Khusyuk Dalam Solat AgamaYa Allah..tunjukkan kami jalan yang lurus,iaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepadanya,bukan jalan yang Engkau murkai,dan bukan pula jalan mereka yang sesat..Tetapkan imanku ya Allah,Untukku terus mencari cintaMu.

Untuk mendapatkan khusyuk dalam sembahyang, (selain sujud sahwi..)

1. Berdoa

Terutamanya hendaklah kita berdoa memohon restu kepada Allah ‘azza wajalla supaya Dia mengurniakan kepada kita khusyuk, taufik hidayah dan ‘inayahnya dalam mengerjakan ibadah sembahyang, di samping kita melaksanakan usaha-usaha dan langkah-langkah berikut:

2. 'Tinggalkan dunia'

Sebelum masuk bertakbiratul ihram, terlebih dahulu kita mestilah mempunyai kesedaran, bahawa kita bersembahyang, kita mengadap dan menyembah Allah yang Maha Besar.

Kosongkan hati dari mengingati urusan-urusan dunia. Ingat bahawa urusan-urusan itu tidak dapat dilakukan sama sekali masa kita sembahyang. Oleh itu, tunggulah selepas selesai sembahyang nanti. Tiada guna difikirkan masa sembahyang, hanya akan merosakkan sembahyang kita.

3. Usaha hati

Hati hendaklah sentiasa mengingati. Hendaklah berusaha dengan bersungguh-sungguh hingga sampai ke maqam Ihsan.

Maqam Ihsan bermaksud beribadat kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya. Walaupun pada hakikatnya anda tidak dapat melihat-Nya (dengan mata kasar), sesungguhnya Allah melihat anda.

4. Tanam Rasa Cinta Pada ALLAH

Tanamkan rasa cinta kasih yang mendalam tanpa berbelah bahagi terhadap Allah. Perasaan ini tidak akan timbul kecuali kita kenal Allah. Bak kata pepatah, tak kenal maka tak cinta.

5. Perasaan takzim kepada ALLAH

Menaruh perasaan takzim (agung, besar, tinggi, suci) kepada Allah yang sedang kita hadap dan sembah.

6.Perasaan al-haibatu wal khauf

Menaruh perasaan al-haibatu wal khauf (gerun, takut, bimbang) kiranya sembahyang kita tidak diterima Allah, bahkan dimurkai-Nya.
Allah berfirman di dalam surah Faatir ayat ke-28 yang bermaksud:
Sesungguhnya yang takut kepada Allah daripada segala hamba-Nya ialah para ulama.

7. Menaruh harapan

Menaruh sepenuh harapan supaya Allah terima sembahyang kita. Ulangkan selalu dalam hati kita sebelum bertakbiratul ihram dengan ucapan para sufi yang bermaksud:

Tuhanku! Engkaulah jua maksud tujuanku, dan keredhaan-Mu jua tuntutanku.

8. Malu pada ALLAH

Berasa malu kepada Allah, takut cacat cela, ada kekurangan, kelalaian yang berlaku dalam sembahyang sama ada daripada segi bacaan, penghayatan pengertian bacaan, perlakuan perbuatan dan kekhusyukan hati terhadap Allah yang sedang kita sembah.

9. Memahami bacaan solat

Memahami dan mengerti bacaan dalam sembahyang, sekurang-kurangnya tahu maksud-maksud dan tujuan-tujuannya.

10. Hindar situasi gangguan

Menghindarkan situasi-situasi dan keadaan-keadaan yang mengganggu serta memalingkan hati dari khusyuk seperti kebisingan, kerunsingan hati, keliaran pandangan mata, lintasan-lintasan hati, keletihan tubuh badan dan lain-lain lagi.

11. Mendengar cerita orang yang khusyuk

Mendengar cerita orang-orang yang khusyuk dalam sembahyang seperti sahabat nabi.


Read More Mendorong Khusyuk Dalam Solat AgamaYa Allah..tunjukkan kami jalan yang lurus,iaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepadanya,bukan jalan yang Engkau murkai,dan bukan pula jalan mereka yang sesat..Tetapkan imanku ya Allah,Untukku terus mencari cintaMu.

Untuk mendapatkan khusyuk dalam sembahyang, (selain sujud sahwi..)

1. Berdoa

Terutamanya hendaklah kita berdoa memohon restu kepada Allah ‘azza wajalla supaya Dia mengurniakan kepada kita khusyuk, taufik hidayah dan ‘inayahnya dalam mengerjakan ibadah sembahyang, di samping kita melaksanakan usaha-usaha dan langkah-langkah berikut:

2. 'Tinggalkan dunia'

Sebelum masuk bertakbiratul ihram, terlebih dahulu kita mestilah mempunyai kesedaran, bahawa kita bersembahyang, kita mengadap dan menyembah Allah yang Maha Besar.

Kosongkan hati dari mengingati urusan-urusan dunia. Ingat bahawa urusan-urusan itu tidak dapat dilakukan sama sekali masa kita sembahyang. Oleh itu, tunggulah selepas selesai sembahyang nanti. Tiada guna difikirkan masa sembahyang, hanya akan merosakkan sembahyang kita.

3. Usaha hati

Hati hendaklah sentiasa mengingati. Hendaklah berusaha dengan bersungguh-sungguh hingga sampai ke maqam Ihsan.

Maqam Ihsan bermaksud beribadat kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya. Walaupun pada hakikatnya anda tidak dapat melihat-Nya (dengan mata kasar), sesungguhnya Allah melihat anda.

4. Tanam Rasa Cinta Pada ALLAH

Tanamkan rasa cinta kasih yang mendalam tanpa berbelah bahagi terhadap Allah. Perasaan ini tidak akan timbul kecuali kita kenal Allah. Bak kata pepatah, tak kenal maka tak cinta.

5. Perasaan takzim kepada ALLAH

Menaruh perasaan takzim (agung, besar, tinggi, suci) kepada Allah yang sedang kita hadap dan sembah.

6.Perasaan al-haibatu wal khauf

Menaruh perasaan al-haibatu wal khauf (gerun, takut, bimbang) kiranya sembahyang kita tidak diterima Allah, bahkan dimurkai-Nya.
Allah berfirman di dalam surah Faatir ayat ke-28 yang bermaksud:
Sesungguhnya yang takut kepada Allah daripada segala hamba-Nya ialah para ulama.

7. Menaruh harapan

Menaruh sepenuh harapan supaya Allah terima sembahyang kita. Ulangkan selalu dalam hati kita sebelum bertakbiratul ihram dengan ucapan para sufi yang bermaksud:

Tuhanku! Engkaulah jua maksud tujuanku, dan keredhaan-Mu jua tuntutanku.

8. Malu pada ALLAH

Berasa malu kepada Allah, takut cacat cela, ada kekurangan, kelalaian yang berlaku dalam sembahyang sama ada daripada segi bacaan, penghayatan pengertian bacaan, perlakuan perbuatan dan kekhusyukan hati terhadap Allah yang sedang kita sembah.

9. Memahami bacaan solat

Memahami dan mengerti bacaan dalam sembahyang, sekurang-kurangnya tahu maksud-maksud dan tujuan-tujuannya.

10. Hindar situasi gangguan

Menghindarkan situasi-situasi dan keadaan-keadaan yang mengganggu serta memalingkan hati dari khusyuk seperti kebisingan, kerunsingan hati, keliaran pandangan mata, lintasan-lintasan hati, keletihan tubuh badan dan lain-lain lagi.

11. Mendengar cerita orang yang khusyuk

Mendengar cerita orang-orang yang khusyuk dalam sembahyang seperti sahabat nabi.

27 August 2009

HUKUMAN SEBATAN ISLAM TIDAK MENYAKITKAN

Tuan Guru Dato Seri Haji Abdul Hadi Awang
komentar Isu hukuman sebat kepada pesalah minum arak telah menarik perhatian pelbagai pihak untuk memberikan pandangan dan komen masing-masing.
Imbang Penuh
Hukuman yang dirujuk sebagai pelaksanaan hukum Islam di bawah Seksyen 136 Enakmen Pentadbiran Agama Islam dan Adat Resam Melayu Pahang 1982 dan boleh dihukum di bawah Seksyen 4 enakmen sama (pindaan 1987) sebenarnya masih tidak mengikut prinsip syarat hukum Islam yang sebenar.

Di bawah hukum Islam, kesalahan meminum arak adalah diletakkan di bawah hukum hudud, iaitu satu hukum yang dinaskan mengikut Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW.

Apabila asasnya adalah nas, maka ia adalah aspek agama Islam yang wajib untuk dilaksanakan kepada penganutnya – kerana ia berkait dengan tanggungjawab antara manusia dengan Tuhan, antara dosa pahala serta pembalasan di hari akhirat.

Jika bersandarkan kepada nas, maka hukuman ke atas peminum arak untuk penganut Islam setelah sabit kesalahan ialah sebatan antara 40 hingga 80 rotan jumlahnya.

Apa yang paling penting untuk difahami ialah cara sebatan yang dilaksanakan di dalam penjara sekarang adalah sangat berbeza dengan kaedah sebenar hukum Islam, kerana mengikut Islam sebatan ini perlu mengambil kira keadaan dan kesihatan pesalah, selain dari memastikan pesalah dalam keadaan sepenuhnya berpakaian menutup aurat.

Alat sebatan dan kaedah merotan hendaklah juga sederhana, antaranya bila sebatan dilaksanakan tangan tidak boleh diangkat sehingga menampakkan ketiak.

Sebatan juga tidak boleh sampai mencederakan, dan sebatan dilakukan di beberapa tempat pada badan dan bukannya pada satu tempat sahaja.

Dalam Islam, hukuman ini bukan bersifat untuk menyeksa tetapi bersifat mendidik pelaku kesalahan serta mendidik masyarakat awam supaya gerun untuk melakukan perbuatan itu lagi.

Aspek pencegahan inilah yang perlu ada dalam melaksanakan hukuman dalam undang-undang Islam. Ia memerlukan pindaan supaya proses undang-undang Islam yang adil dapat dilaksanakan.

Oleh yang demikian, kita meminta supaya pihak berkuasa tidak gopoh dalam pelaksanaan itu sehingga memberi gambaran salah mengikut syariat Islam.

Dalam masa yang sama kita berharap supaya wanita yang disabitkan itu bertaubat kerana Allah Maha Pengampun dan Penyayang.

Apa yang seharusnya berlaku ialah arak haruslah di haramkan penjualannya secara menyeluruh terlebih dahulu kepada semua orang Islam. Masyarakat dan kerajaan juga perlu dididik supaya faham bahawa arak adalah haram di sisi agama Islam.

Haramnya arak adalah tidak mengira tempat – sama ada restoran kecil atau besar, atau hatta di dalam rumah sendiri.

Menjalankan hukuman terhadap peminum arak tanpa menghapuskan puncanya – adalah seumpama menghadapi nyamuk Aedes dengan menamparnya sahaja, tetapi longkang-longkang dibiarkan berselerak sehingga menjadi tempat pembiakan nyamuk yang membawa denggi!


Artikel ini diterbitkan sepenuhnya daripada kenyataan media Presiden PAS Datuk Seri Abdul Hadi Awang.


Read More
Tuan Guru Dato Seri Haji Abdul Hadi Awang
komentar Isu hukuman sebat kepada pesalah minum arak telah menarik perhatian pelbagai pihak untuk memberikan pandangan dan komen masing-masing.
Imbang Penuh
Hukuman yang dirujuk sebagai pelaksanaan hukum Islam di bawah Seksyen 136 Enakmen Pentadbiran Agama Islam dan Adat Resam Melayu Pahang 1982 dan boleh dihukum di bawah Seksyen 4 enakmen sama (pindaan 1987) sebenarnya masih tidak mengikut prinsip syarat hukum Islam yang sebenar.

Di bawah hukum Islam, kesalahan meminum arak adalah diletakkan di bawah hukum hudud, iaitu satu hukum yang dinaskan mengikut Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW.

Apabila asasnya adalah nas, maka ia adalah aspek agama Islam yang wajib untuk dilaksanakan kepada penganutnya – kerana ia berkait dengan tanggungjawab antara manusia dengan Tuhan, antara dosa pahala serta pembalasan di hari akhirat.

Jika bersandarkan kepada nas, maka hukuman ke atas peminum arak untuk penganut Islam setelah sabit kesalahan ialah sebatan antara 40 hingga 80 rotan jumlahnya.

Apa yang paling penting untuk difahami ialah cara sebatan yang dilaksanakan di dalam penjara sekarang adalah sangat berbeza dengan kaedah sebenar hukum Islam, kerana mengikut Islam sebatan ini perlu mengambil kira keadaan dan kesihatan pesalah, selain dari memastikan pesalah dalam keadaan sepenuhnya berpakaian menutup aurat.

Alat sebatan dan kaedah merotan hendaklah juga sederhana, antaranya bila sebatan dilaksanakan tangan tidak boleh diangkat sehingga menampakkan ketiak.

Sebatan juga tidak boleh sampai mencederakan, dan sebatan dilakukan di beberapa tempat pada badan dan bukannya pada satu tempat sahaja.

Dalam Islam, hukuman ini bukan bersifat untuk menyeksa tetapi bersifat mendidik pelaku kesalahan serta mendidik masyarakat awam supaya gerun untuk melakukan perbuatan itu lagi.

Aspek pencegahan inilah yang perlu ada dalam melaksanakan hukuman dalam undang-undang Islam. Ia memerlukan pindaan supaya proses undang-undang Islam yang adil dapat dilaksanakan.

Oleh yang demikian, kita meminta supaya pihak berkuasa tidak gopoh dalam pelaksanaan itu sehingga memberi gambaran salah mengikut syariat Islam.

Dalam masa yang sama kita berharap supaya wanita yang disabitkan itu bertaubat kerana Allah Maha Pengampun dan Penyayang.

Apa yang seharusnya berlaku ialah arak haruslah di haramkan penjualannya secara menyeluruh terlebih dahulu kepada semua orang Islam. Masyarakat dan kerajaan juga perlu dididik supaya faham bahawa arak adalah haram di sisi agama Islam.

Haramnya arak adalah tidak mengira tempat – sama ada restoran kecil atau besar, atau hatta di dalam rumah sendiri.

Menjalankan hukuman terhadap peminum arak tanpa menghapuskan puncanya – adalah seumpama menghadapi nyamuk Aedes dengan menamparnya sahaja, tetapi longkang-longkang dibiarkan berselerak sehingga menjadi tempat pembiakan nyamuk yang membawa denggi!


Artikel ini diterbitkan sepenuhnya daripada kenyataan media Presiden PAS Datuk Seri Abdul Hadi Awang.

26 August 2009

11 GOLONGAN YANG DIDOAKAN MALAIKAT

PERCAYA kepada malaikat adalah antara rukun iman. Ada malaikat yang ditugaskan berdoa kepada makhluk manusia dan sudah tentu seseorang yang didoakan malaikat mendapat keistimewaan.

Dalam hidup, kita sangat memerlukan bantuan rohani dalam menghadapi ujian yang kian mencabar. Bantuan dan sokongan malaikat sangat diperlukan.

Kali ini penulis ingin menyenaraikan antara jenis manusia yang akan menerima doa malaikat.

Ketika kita menghadapi masalah, kerumitan, keperluan dan bimbingan, bukan saja kita perlukan kekuatan doa dari lidah, tetapi juga sokongan malaikat.

Antara orang yang mendapat doa malaikat ialah:

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesiapa yang tidur dalam keadaan suci, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci."

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Tidaklah salah seorang antara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali kalangan malaikat akan mendoakannya: 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.'"

3. Orang yang berada di saf depan solat berjemaah.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat ke atas (orang) yang berada pada saf depan."

4. Orang yang menyambung saf pada solat berjemaah (tidak membiarkan kekosongan di dalam saf).

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat selalu berselawat kepada orang yang menyambung saf."

5. Kalangan malaikat mengucapkan 'amin' ketika seorang imam selesai membaca al-Fatihah.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Jika seorang imam membaca...(ayat terakhir al-Fatihah sehingga selesai), ucapkanlah oleh kamu 'aamiin' kerana sesiapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, dia akan diampuni dosanya yang lalu."

6. Orang yang duduk di tempat solatnya selepas melakukan solat.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Kalangan malaikat akan selalu berselawat kepada satu antara kalian selama ia ada di dalam tempat solat, di mana ia melakukan solat."

7. Orang yang melakukan solat Subuh dan Asar secara berjemaah.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Kalangan malaikat berkumpul pada saat solat Subuh lalu malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit) dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.

"Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat Asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat Asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal lalu Allah bertanya kepada mereka: "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?"

Mereka menjawab: 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, ampunilah mereka pada hari kiamat.'"

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, malaikat itu berkata 'aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'"

9. Orang yang membelanjakan harta (infak).

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, satu antara kedua-duanya berkata: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak...' "

10. Orang yang sedang makan sahur.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat kepada orang yang sedang makan sahur."

11. Orang yang sedang menjenguk (melawat) orang sakit.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang hingga petang dan di waktu malam hingga Subuh."

Itulah antara mereka yang mendapat doa malaikat. Semoga kita termasuk dan tersenarai sama.


Read More PERCAYA kepada malaikat adalah antara rukun iman. Ada malaikat yang ditugaskan berdoa kepada makhluk manusia dan sudah tentu seseorang yang didoakan malaikat mendapat keistimewaan.

Dalam hidup, kita sangat memerlukan bantuan rohani dalam menghadapi ujian yang kian mencabar. Bantuan dan sokongan malaikat sangat diperlukan.

Kali ini penulis ingin menyenaraikan antara jenis manusia yang akan menerima doa malaikat.

Ketika kita menghadapi masalah, kerumitan, keperluan dan bimbingan, bukan saja kita perlukan kekuatan doa dari lidah, tetapi juga sokongan malaikat.

Antara orang yang mendapat doa malaikat ialah:

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesiapa yang tidur dalam keadaan suci, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci."

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Tidaklah salah seorang antara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali kalangan malaikat akan mendoakannya: 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.'"

3. Orang yang berada di saf depan solat berjemaah.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat ke atas (orang) yang berada pada saf depan."

4. Orang yang menyambung saf pada solat berjemaah (tidak membiarkan kekosongan di dalam saf).

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat selalu berselawat kepada orang yang menyambung saf."

5. Kalangan malaikat mengucapkan 'amin' ketika seorang imam selesai membaca al-Fatihah.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Jika seorang imam membaca...(ayat terakhir al-Fatihah sehingga selesai), ucapkanlah oleh kamu 'aamiin' kerana sesiapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, dia akan diampuni dosanya yang lalu."

6. Orang yang duduk di tempat solatnya selepas melakukan solat.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Kalangan malaikat akan selalu berselawat kepada satu antara kalian selama ia ada di dalam tempat solat, di mana ia melakukan solat."

7. Orang yang melakukan solat Subuh dan Asar secara berjemaah.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Kalangan malaikat berkumpul pada saat solat Subuh lalu malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit) dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.

"Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat Asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat Asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal lalu Allah bertanya kepada mereka: "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?"

Mereka menjawab: 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, ampunilah mereka pada hari kiamat.'"

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, malaikat itu berkata 'aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'"

9. Orang yang membelanjakan harta (infak).

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, satu antara kedua-duanya berkata: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak...' "

10. Orang yang sedang makan sahur.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat kepada orang yang sedang makan sahur."

11. Orang yang sedang menjenguk (melawat) orang sakit.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang hingga petang dan di waktu malam hingga Subuh."

Itulah antara mereka yang mendapat doa malaikat. Semoga kita termasuk dan tersenarai sama.

PAS KEKALKAN KERUSI PERMATANG PASIR


CALON PAS, Mohd Salleh Man dijulang oleh penyokong-penyokongnya selepas diumumkan memenangi pilihan raya kecil Dewan Undangan Negeri (DUN) Permatang Pasir di Institit Kemahiran Belia Negara (IKBN) Bukit Mertajam, sebentar tadi.


Read More

CALON PAS, Mohd Salleh Man dijulang oleh penyokong-penyokongnya selepas diumumkan memenangi pilihan raya kecil Dewan Undangan Negeri (DUN) Permatang Pasir di Institit Kemahiran Belia Negara (IKBN) Bukit Mertajam, sebentar tadi.

25 August 2009

SYURGA MERINDUI 4 GOLONGAN

Marilah kita berkongsi sepotong hadis Nabi SAW bersempena dengan Bulan Ramadhan ini :

Nabi SAW bersabda maksudnya :
" Syurga merindui 4 golongan iaitu :
1- Orang yang membaca Al-Quran

2- Orang yang menjaga Lidahnya

3- Orang yang memberi Makan kepada orang yang lapar
4- Orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan

Marilah kita dikesempatan bulan Ramadhan ini menempatkan diri pada empat golongan ini. Amat rugi sekiranya kita langsung tidak tersenarai di dalam 4 golongan tersebut....


Read More Marilah kita berkongsi sepotong hadis Nabi SAW bersempena dengan Bulan Ramadhan ini :

Nabi SAW bersabda maksudnya :
" Syurga merindui 4 golongan iaitu :
1- Orang yang membaca Al-Quran

2- Orang yang menjaga Lidahnya

3- Orang yang memberi Makan kepada orang yang lapar
4- Orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan

Marilah kita dikesempatan bulan Ramadhan ini menempatkan diri pada empat golongan ini. Amat rugi sekiranya kita langsung tidak tersenarai di dalam 4 golongan tersebut....

10 SIFAT PERIBADI MULIA

Sifat peribadi yang luhur merupakan aset penting dan berharga dalam kehidupan seseorang. Ia menjamin kehidupan yang indah dan bahagia tidak kira lelaki mahupun wanita. Tidak semua di kalangan kita memiliki sifat mulia yang luhur ini sejak azali.

Sebab itu ia harus dipupuk supaya sebati di dalam diri kita dalam menjalani kehidupan seharian. Hayati 10 sifat peribadi luhur di bawah, tanamkan ke dalam hati sanubari, lalui kehidupan yang lebih bahagia…

1. Tulus
2. Rendah diri
3. Setia
4. Berfikiran positif
5. Perwatakan ceria
6. Bertanggungjawab
7. Percaya kepada diri sendiri
8. Pemaaf
9. Mudah berkira
10. Empati

Tulus

Tulus atau ‘transparent‘ merupakan sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan akan membuatkan orang lain berasa aman dan dihargai dengan kehadiran kita.
Orang yang tulus tidak akan memperbodoh atau berbohong apabila berkata-kata. Sebaliknya sentiasa menyatakan kebenaran, tidak suka mengada-ngada, berpura-pura, mencari-cari alasan atau memutar belitkan fakta.
Prinsip tulus ialah “berkata benar walaupun pahit”. Namun begitu, adalah lebih sempurna jika sifat tulus ini digabungkan dengan kebijaksanaan. Supaya ketulusan tidak menjadi penyebab yang boleh merugikan diri sendiri.

Rendah diri

Bukan rendah diri di atas kelemahan, tetapi merendah diri kerana kehebatan dan kekuatan. Inilah yang sukar manusia lakukan. Hanya orang-orang yang berjiwa kental mampu bersikap rendah diri. Ibarat padi yang semakin berisi semakin menunduk.
Orang yang bersikap rendah diri mampu mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Sikap sebegini mampu memberi impak terhadap dua situasi.
Pertama, membuatkan orang yang lebih tinggi pangkatnya daripada kita untuk berasa segan dengan kita.
Kedua, membuatkan orang yang lebih rendah pangkatnya daripada kita untuk tidak merasa kekok apabila berinteraksi dengan kita. Hebat bukan?

Setia

Kesetiaan merupakan satu sifat yang tinggi nilainya. Orang yang setia sentiasa dipercayai dan boleh diharap, selalu menepati janji, mempunyai komitmen yang tinggi, rela berkorban dan tidak berkhianat.

Berfikiran positif

Orang yang bersikap positif sentiasa berusaha melihat segala sesuatu dengan pandangan positif, meskipun dalam situasi yang buruk.
Orang sebegini lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka membicarakan tentang harapan daripada kekecewaan, lebih suka mencari penyelesaian daripada berputus asa, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Berperwatakan ceria

Bukan semua orang dianugerahi wajah yang ceria. Oleh itu keceriaan tidak harus dinilai dari ekspresi wajah dan tubuh tetapi sikap dalaman (hati).
Orang yang ceria adalah orang yang dapat menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia juga mampu mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia mempunyai potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggungjawab

Orang yang bertanggungjawab akan melaksanakan kewajipannya dengan bersungguh-sungguh.
Andai melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan.
Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggungjawab atas apa pun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya kepada diri sendiri

Rasa percaya kepada diri sendiri memungkinkan seseorang itu menerima dirinya sebagaimana yang dianugerahkan oleh Allah s.w.t, menghargai dirinya dan menghargai orang lain.
Orang yang percaya kepada diri sendiri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Pemaaf

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan.
Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan kekecewaan.

Mudah berkira

Orang yang mudah berkira menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar.
Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mahu khuatir dengan masa depan. Dia tidak mahu memeningkan kepada dan memberi tekanan kepada diri sendiri dengan masalah-masalah yang berada di luar kawalannya.

Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang mempunyai sifat empati bukan sahaja merupakan seorang pendengar yang baik tetapi juga dapat menempatkan diri di tempat orang lain.
Ketika berlaku konflik dia akan selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak. Dia juga tidak suka memaksa pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti perasaan orang lain.

Kesimpulan

10 sifat peribadi luhur di atas sangat berharga jika dapat diadaptasi dalam hati masing-masing. Bukan mudah, tetapi berbaloi jika dapat sentiasa ditanam, dipupuk dan dirasai oleh semua orang. Cubalah!


Read More
Sifat peribadi yang luhur merupakan aset penting dan berharga dalam kehidupan seseorang. Ia menjamin kehidupan yang indah dan bahagia tidak kira lelaki mahupun wanita. Tidak semua di kalangan kita memiliki sifat mulia yang luhur ini sejak azali.

Sebab itu ia harus dipupuk supaya sebati di dalam diri kita dalam menjalani kehidupan seharian. Hayati 10 sifat peribadi luhur di bawah, tanamkan ke dalam hati sanubari, lalui kehidupan yang lebih bahagia…

1. Tulus
2. Rendah diri
3. Setia
4. Berfikiran positif
5. Perwatakan ceria
6. Bertanggungjawab
7. Percaya kepada diri sendiri
8. Pemaaf
9. Mudah berkira
10. Empati

Tulus

Tulus atau ‘transparent‘ merupakan sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan akan membuatkan orang lain berasa aman dan dihargai dengan kehadiran kita.
Orang yang tulus tidak akan memperbodoh atau berbohong apabila berkata-kata. Sebaliknya sentiasa menyatakan kebenaran, tidak suka mengada-ngada, berpura-pura, mencari-cari alasan atau memutar belitkan fakta.
Prinsip tulus ialah “berkata benar walaupun pahit”. Namun begitu, adalah lebih sempurna jika sifat tulus ini digabungkan dengan kebijaksanaan. Supaya ketulusan tidak menjadi penyebab yang boleh merugikan diri sendiri.

Rendah diri

Bukan rendah diri di atas kelemahan, tetapi merendah diri kerana kehebatan dan kekuatan. Inilah yang sukar manusia lakukan. Hanya orang-orang yang berjiwa kental mampu bersikap rendah diri. Ibarat padi yang semakin berisi semakin menunduk.
Orang yang bersikap rendah diri mampu mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Sikap sebegini mampu memberi impak terhadap dua situasi.
Pertama, membuatkan orang yang lebih tinggi pangkatnya daripada kita untuk berasa segan dengan kita.
Kedua, membuatkan orang yang lebih rendah pangkatnya daripada kita untuk tidak merasa kekok apabila berinteraksi dengan kita. Hebat bukan?

Setia

Kesetiaan merupakan satu sifat yang tinggi nilainya. Orang yang setia sentiasa dipercayai dan boleh diharap, selalu menepati janji, mempunyai komitmen yang tinggi, rela berkorban dan tidak berkhianat.

Berfikiran positif

Orang yang bersikap positif sentiasa berusaha melihat segala sesuatu dengan pandangan positif, meskipun dalam situasi yang buruk.
Orang sebegini lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka membicarakan tentang harapan daripada kekecewaan, lebih suka mencari penyelesaian daripada berputus asa, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Berperwatakan ceria

Bukan semua orang dianugerahi wajah yang ceria. Oleh itu keceriaan tidak harus dinilai dari ekspresi wajah dan tubuh tetapi sikap dalaman (hati).
Orang yang ceria adalah orang yang dapat menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia juga mampu mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia mempunyai potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggungjawab

Orang yang bertanggungjawab akan melaksanakan kewajipannya dengan bersungguh-sungguh.
Andai melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan.
Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggungjawab atas apa pun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya kepada diri sendiri

Rasa percaya kepada diri sendiri memungkinkan seseorang itu menerima dirinya sebagaimana yang dianugerahkan oleh Allah s.w.t, menghargai dirinya dan menghargai orang lain.
Orang yang percaya kepada diri sendiri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Pemaaf

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan.
Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan kekecewaan.

Mudah berkira

Orang yang mudah berkira menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar.
Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mahu khuatir dengan masa depan. Dia tidak mahu memeningkan kepada dan memberi tekanan kepada diri sendiri dengan masalah-masalah yang berada di luar kawalannya.

Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang mempunyai sifat empati bukan sahaja merupakan seorang pendengar yang baik tetapi juga dapat menempatkan diri di tempat orang lain.
Ketika berlaku konflik dia akan selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak. Dia juga tidak suka memaksa pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti perasaan orang lain.

Kesimpulan

10 sifat peribadi luhur di atas sangat berharga jika dapat diadaptasi dalam hati masing-masing. Bukan mudah, tetapi berbaloi jika dapat sentiasa ditanam, dipupuk dan dirasai oleh semua orang. Cubalah!

24 August 2009

KISAH HANYA SEBUTIR KURMA : SEBAGAI RENUNGAN

Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa.

Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.

Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.

Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. 4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar
percakapan dua Malaikat tentang dirinya.

"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.

"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT
gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.

"Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim beristighfar.

Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.

Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya
membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya Ibrahim.

"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.

"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?". Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.

"Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita,

"Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?".

"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang.

Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya." "Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka
satu persatu." Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui.
Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.

4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra.

Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. "Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain." "O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."

"Apabila anda mempunyai teman atau saudara yang anda sayangi forward-lah kisah ini.
Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah? lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu... "

Pada hadits yang lain beliau bersabda; ‘Siapa yang merampas hak orang Islam dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkannya masuk surga.. Seorang laki-laki bertanya, walaupun sedikit ya Rasulullah? Nabi menjawab, walaupun sebatang kayu sugi.’ (Riwayat Muslim).


Read More
Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa.

Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.

Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.

Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. 4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar
percakapan dua Malaikat tentang dirinya.

"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.

"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT
gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.

"Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim beristighfar.

Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.

Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya
membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya Ibrahim.

"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.

"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?". Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.

"Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita,

"Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?".

"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang.

Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya." "Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka
satu persatu." Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui.
Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.

4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra.

Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. "Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain." "O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."

"Apabila anda mempunyai teman atau saudara yang anda sayangi forward-lah kisah ini.
Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah? lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu... "

Pada hadits yang lain beliau bersabda; ‘Siapa yang merampas hak orang Islam dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkannya masuk surga.. Seorang laki-laki bertanya, walaupun sedikit ya Rasulullah? Nabi menjawab, walaupun sebatang kayu sugi.’ (Riwayat Muslim).